Sabtu, 21 Maret 2015

INDRA dan INDRI


Bacalah ketika pelajaran kosong

Indra : Semenjak awal kita putus, sesungguhnya aku ingin menyampaikan ini, Ndri. Maafkan semua kesalahanku yang dahulu, semenjak kita pacaran, aku selalu menyakitimu, aku pernah selingkuh hingga menghamili sahabat karibmu, si Vera. Kini Vera telah ku nikahi dengan diam-diam, tanpa undangan. Aku pun kini sudah meminang seorang bayi laki laki yang lucu. Tapi, hari hariku selalu dirundung kegelisahan, selalu dihantui rasa bersalah. Aku bersalah padamu..

Indri : Ya ampun.. Semuanya sudah aku maafkan, Indra. Malahan aku pun sudah lupa, hehehe..

Indra : Ah.. mana mungkin kamu melupakannya! Bukankah itu menyakitkan? Bukankah sesuatu yang menyakitkan itu adalah hal yang sulit untuk dilupakan?

Indri : .....................

Indra : Jawab Indri..!

Indri : Indra.. apakah kamu lupa? Hehehe

Indra : Lupa apa?

Indri : Sesungguhnya, semua kenangan tentang kita, sudah lama menghilang dariku. Aku ini sudah mati Indra.. 2 tahun yang lalu. Aku bunuh diri, aku melompat dari ketinggian puncak Jembatan Biru di Kota Kelahiran kita. Ah.. kamu pasti ingat sayang..

Indra : Ya.. aku ingat. Tetapi tak mungkin! Kamu terlalu nyata untuk kusebut hantu! Tapi.. nyatanya, kamu memang benar benar telah menghantui pikiranku.

Indri : Indra.. Aku ada, karena terlalu kamu pikirkan. Tenangkan pikiranmu..

Indra : Tidak.. apakah jika pikiranku telah tenang, maka kamu akan menghilang? Sesungguhnya, aku tak ingin kamu menghilang.

Indri : Mungkin untuk sementara, iya..

Indra : Jangan.. jangan menghilang, tetaplah disini bersamaku. Aku sudah tak punya apa apa lagi selain sosokmu.Aku sudah membunuh bayiku yang lucu dan Veraku yang cantik bersama kobaran api di dapur rumahku.

Indri : Hmm.. Aku mau bersamamu, asalkan kamu sanggup melukiskan paras wajah manisku diseluruh dinding rumahmu ini menggunakan darahmu. Sederhana bukan?

Indra : Ha..ha..ha..haa.. Hanya itu kah? Ya ampun.. terlalu mudah buatku, Indri.. Ha..ha..ha..haa..

Indri : Bagus.. Jika kamu menginginkan sesuatu yang lebih padaku, pakailah aku kapanpun kamu mau, ketika aku merasuki jasad Vera mu yang cantik,  yang gosong, yang kau umpatkan di gudang bawah tanah.

Indra : Oooh.. sungguh perhatian sekali kamu padaku. Terima kasih Indri.. Aku mencintaimu..

***

1 komentar: