Jumat, 20 Mei 2016

LAWANG SEWU DIWAKTU SORE

Kamis, 5 Mei 2015 - Akhirnya kami sampai di kota Semarang pada sore hari, ketika itu cuaca begitu mendukung. Tujuan pertama kami yaitu Lawang Sewu. Tempat wisata yang begitu tersohor bagi masyarakat Semarang, lokasinya berada di bundaran Tugu Muda, icon kota Semarang. Lawang Sewu merupakan sebuah gedung peninggalan jaman kolonial Belanda, dibangun pada tahun 1904 hingga 1907. Pada awalnya gedung tersebut difungsikan sebagai kantor pemerintahan Belanda, namun sejak masuknya Jepang ke Semarang, gedung tersebut beralih fungsi menjadi penjara. Juga sekaligus menjadi tempat penyiksaan para tawanan perang. Tempat penyiksaan tersebut berada di basement gedung Lawang Sewu yang begitu sempit, gelap dan pengap. Sehingga ketika itu (Jaman penjajahan Jepang) begitu banyak korban yang berjatuhan. Itulah sebab, mengapa Lawang Sewu begitu terkenal dengan mistisnya. Kisah kelam sejarah Lawang Sewu menyimpan arwah-arwah para korban yang dulu tewas. Namun dengan kemistikannya itu, Lawang Sewu tetap menjadi wisata yang eksotis dan selalu ramai dikunjungi.

Bunderan Tugu Muda
Bagi yang baru pertama kali berkunjung ke Semarang dan melewati bunderan Tugu Muda, disarankan untuk selalu waspada terhadap rambu-rambu lalu lintasnya, karena kondisi jalannya yang ramai oleh kendaraan motor dan mobil, juga banyaknya lampu merah yang harus diperhatikan, ditambah lagi banyaknya polisi yang berjaga ditiap tiap pos.


Kondisi jalanan di bunderan Tugu Muda

Kondisi jalanan di bunderan Tugu Muda

Lawang Sewu tampak dari depan

Lawang Sewu tampak dari depan

Lawang Sewu tampak dari depan
Lokasi parkir motor dan mobil berada di sebelah kiri Lawang Sewu, kondisi parkirannya agak sedikit semrawut apalagi ketika di hari libur, kendaraan mobil selalu membludak sehingga harus parkir di badan jalan. Sepertinya area parkir di Lawang Sewu harus diperluas lagi, mengingat pengunjung yang semakin banyak ketika akhir pekan dan hari libur.

Loket masuk
Sebagai obyek wisata peninggalan sejarah, harga tiket masuk Lawang Sewu termasuk relatif murah:
1. Dewasa Rp.10.000
2. Anak Rp. 5.000
3. Pelajar Rp. 5.000 

Menuju lapangan tengah

Bagian depan gedung
Pintu utama Lawang Sewu, namun bukan pintu masuk para pengunjung karena ruangan tersebut tidak dibuka untuk umum.


Pengecekan tiket
Memasuki area pengecekan karcis, pengunjung dimohon antri dan tertib karena harus satu persatu.

Lokasi yang paling banyak dimanfaatkan untuk berfoto
Jika ingin memotret seluruh bangunan Lawang Sewu secara maksimal yaitu dengan menggunakan kamera Drone, semua fotografer akan setuju dengan pendapat tersebut.

Sudut tengah gedung Lawang Sewu

Gedung bagian sudut kiri

Deretan pintu kayu yang sengaja dibuka
Menurut salah satu tour guide, menjelaskan bahwa sesungguhnya jumlah seluruh pintu di Lawang Sewu tidak sampai 1.000, melainkan hanya 429 buah.

Gedung bagian sudut kanan
Di lantai 1 gedung tersebut berisi pameran benda-benda peninggalan sejarah, seperti: poster klasik, perangko, surat, miniatur kereta, miniatur kapal layar, video dokumenter, dan masih banyak lagi.


Sign sytem
Hampir seluruh fasilitas ruangan menuju ke sebelah kanan. Rambu-rambu informasi perlu diperhatikan agar tidak tersesat di ruangan yang salah.


Suasana di bagian belakang Lawang Sewu
Saat senja mulai berganti malam, disitu lah suasana Lawang Sewu menjadi semakin mencekam, apabila mengingat tentang sejarah Lawang Sewu yang kelam. Dinding pagar masih tampak asli tanpa dilapisi cat dan ditambah lagi banyaknya lumut dan semak belukar, semakin menambah kemistisan Lawang Sewu.

Suasana maghrib di Lawang Sewu
Lampu-lampu di seluruh ruangan mulai dinyalakan, namun masih saja nampak temaramm karena hampir seluruh ruangan menggunakan lampu berwarna kuning.


Tangga menuju lantai 3
Tangga menuju lantai 3 kondisi sesungguhnya sedikit gelap, foto tersebut diambil menggunakan flash.

Lantai 3 Gedung Lawang Sewu
Di lantai ini kita dapat merasakan bulu kuduk kita berdiri. Lantai dasarnya terbuat dari kayu dan nampak garis-garis mirip seperti lapangan badminton. Kondisi lampu begitu temaram, sehingga tidak begitu jelas ketika difoto baik siang maupun malam. Biasanya jika pengunjung telah sampai pada lantai ini, pengunjung tidak berani berjalan lebih jauh untuk menelusuri seluruh sudut ruangan, hanya berdiri di ujung tangga, seperti saya ini.

Lawang Sewu memiliki 1 ruang yang paling dicari oleh para pengunjung yang ingin menguji nyalinya, yaitu bagian basement atau ruang bawah tanah. Ruangan yang pernah masuk dalam siaran televisi uji nyali "Dunia Lain". Namun sekarang ruangan tersebut sudah tidak dibuka lagi untuk umum karena sedang direnovasi.

Sabtu, 14 Mei 2016

PIKNIK KE UMBUL SIDOMUKTI UNGARAN BARENG KELUARGA

Dibulan Mei 2016 ada dua tanggal merah yang jejeran, yaitu tanggal 5 (Kenaikan Nabi Isa al Masih) dan 6 (Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW), dan tanggal 7 adalah hari sabtu yang kejepit. Maka dari itu, ada 3 hari libur dibulan Mei. Kesempatan tersebut dimaksimalkan oleh hampir semua orang di Indonesia untuk berlibur dan pulang kampung / mudik.

Kamis, 5 Mei 2016 pagi hari di Yogyakarta menjadi awal perjalanan liburan kami ke kota Semarang. Personilnya terdiri dari aku, ibu, adik dan pacarnya adik. Kota Magelang menjadi kota pertama persinggahan kami yang pertama yaitu untuk menjemput si pacarnya adiku.

Sebelum melakukan perjalanan jauh apalagi dipagi hari, usahakan untuk sarapan terlebih dahulu, yaitu agar warung-warung menjadi laris.

Soto Ayam Pringgading Semarang, cabang Magelang
Kami sarapan dengan menu Soto Semarang di warung yang katanya paling terkenal di kota Magelang, ini menjadikan euforia tentang Semarang lebih terasa. Setelah sarapan selesai, perjalanan dari Magelang dilanjutkan kembali menuju Ungaran melewati jalanan yang berkelok dan naik turun selama beberapa jam. Setelah sampai di Ungaran, obyek wisata yang kami kunjungi adalah Umbul Sidomukti. Untuk mengetahui gambaran lebih lanjut mengenai Umbul Sidomukti, berikut adalah foto-foto perjalanan kami, semoga foto-foto ini dapat menggugah perasaanmu untuk menuju kesana bersama orang-orang yang kamu cintai:

UMBUL SIDOMUKTI UNGARAN

Suasana Parkiran Mobil

Gapura Kawasan Panorama Agro Sidomukti
Kawasan Panorama Agro Sidomukti adalah perjalanan kami selanjutnya setelah dari Umbul Sidomukti. Kondisi jalannya sangat menanjak, jadi perlu ekstra hati-hati dalam mengendarai kendaraan khususnya mobil. Sekarang kita menuju ke Umbul Sidomukti dahulu.

Jalan turunan untuk menuju ke Umbul Sidomukti

Tanjakan tinggi yang sempat membuat beberapa mobil (tua) kualahan

Banyak pedagang jajanan sebelum masuk pintu Umbul Sidomukti

Suasana keramaian para pengunjung yang sedang menikmati jajanan

Pintu masuk Umbul Sidomukti

Berjalan diantara pepohonan hijau

Tersedia juga beragam permainan OutBound

Pake payung bagi yang males kena panas

Loket untuk wahana OutBound

Suasana para pengunjung

Suasana para pengunjung

Ini lah yang orang-orang sebut, Umbul Sidomukti

Umbul Sidomukti terisi orang-orang yang sedang berbahagia

Kolam bagian bawah

Banyak gasebu berukuran besar untuk tempat istirahat

Gedung yang paling atas itu adalah rumah makan,
disana adalah tempat dimana kamu akan mendapatkan panorama foto yang terbaik

Lapangan hijau untuk menampilkan acara kesenian pada hari-hari tertentu
Setelah puas berada di Umbul Sidomukti, kami kembali menuju parkiran dengan berjalan kaki menanjak, cukup melelahkan. Jangan lupa menyempatkan diri untuk minum agar tetap segar dan tidak dehidrasi. Perjalanan dilanjutkan kembali menuju tempat yang lebih tinggi lagi, yaitu Kawasan Panorama Agro Sidomukti. Gas pol... dan tetap waspada...

KAWASAN PANORAMA AGRO SIDOMUKTI
Yang paling terkenal di kawasan ini adalah Kedai Kopinya, karena ketika kita berada di kedai tersebut, kita dapat melihat pemandangan kota Ungaran yang begitu indah tampak dari atas.

Kawasan Parkir

Kawasan Perbukitan Agro Sidomukti

Sebuah makam kuno

Menuju Kedai Kopi

Kawasan pertunjukan kesenian

Kawasan pertunjukan kesenian

Kawasan pacaran

Narsis dulu, selfi bareng ibu

Panorama di kawasan Agro Sidomukti

Panorama di kawasan Agro Sidomukti

Suasana Kedai Kopi, seluruh meja terisi full

Suasana Kedai Kopi, udaranya begitu sejuk dan tidak panas

Panorama di kawasan Agro Sidomukti

Suasana Kedai Kopi,
terkadang langitnya diramaikan oleh para penerjun payung

Kawasan Agro Sidomukti di bulan Mei 2016

Pada pukul 13.35 WIB kami bergegas kembali ke parkiran untuk segera melanjutkan perjalanan menuju kota Semarang. Bagi kami, Umbul dan Agro Sidomukti merupakan tempat indah dan sangat menyenangkan apabila dikunjungi bersama orang-orang yang dicintai.

Selasa, 10 Mei 2016

VISUAL DIARY TENTANG PENYANYI KONDANG SOIMAH PANCAWATI

Ilmu Desain Komunikasi Visual tidak lepas dari mata kuliah Ilustrasi, yaitu ilustrasi secara manual dan ilustrasi secara digital. Pada mata kuliah Ilustrasi digital ini, kami diberi tugas untuk membuat semacam buku Visual Diary (Buku catatan yang dibuat menggunakan gambar) isinya tentang desain karakter salah satu tokoh (tokoh apa saja) yang terkenal di Yogyakarta. Desain karakter itu sendiri harus dirancang sesuai dengan ciri khas sang tokoh. Sehingga orang-orang dapat mengetahui siapa nama tokoh yang asli, dari Desain karakter tersebut.

Kami memilih tokoh SOIMAH PANCAWATI untuk dijadikan Desain karakter di buku Visual Diary karena pada saat itu, sosok Soimah sedang populer di televisi Indonesia. Soimah juga mempunyai ciri khas yang kuat ketika sedang tampil, yaitu: Nyanyi segala jenis genre musik, Suara tertawanya yang melengking, Gaya bicaranya menggunakan logat Jawa, Kostumnya selalu menggunakan kebaya, dll. Berikut ini adalah Desain buku Visual Diary tentang Soimah Pancawati yang berhasil dibuat menggunakan program corelDRAW:

Cover

Daftar Isi

Biografi

Proporsi/Perbandingan ukuran tubuh karakter

Ilustrasi Utama (Soimah sedang berdandan)

Sinopsis singkat

Penutup

Semoga gambar-gambar tersebut dapat menginspirasimu